ILMU BUDAYA
DASAR
DISUSUN
OLEH :
YOGA
SAPUTRA
16119694
1KA24
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2019 - 2020
Pendahuluan:
Pengertian sastra
Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa
sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan
memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku
petunjuk..Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata
sastra ini kemudian diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa) yang berarti baik
atau indah, yakni baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susastra
diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai
hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya.Selain
pengertian istilah atau kata sastra di atas, dapat juga dikemukakan batasan /
defenisi dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain.
Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah yang
menyebut fenomena yang sederhana dan gampang.
Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi
sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum, misalnya
berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku maupun
bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati.
Orang-orang tertentu di masyarakat dapat menghasilkan sastra. Sedang orang lain
dalam jumlah yang besar menikmati sastra itu dengan cara mendengar atau
membacanya.Batasan sastra menurut PLATO, adalah hasil peniruan atau gambaran
dari kenyataan (mimesis).
Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta
dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin
rendah dan jauhdari dunia ide.ARISTOTELES murid PLATO memberi batasan sastra
sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat. Menurut
kaum formalisme Rusia, sastra adalah sebagai gubahan bahasayang bermaterikan
kata-kata dan bersumber dari imajinasi atau emosi pengarang. Rene Welleck dan
Austin Warren, memberi defenisi bahasa dalam tiga hal :
1. Segala sesuatu yang tertulis
2. Segala sesuatu yang tertulis dan yang menjadi buku
terkenal, baik dari segi isi maupun bentuk kesusastraannya
3. Sebagai karya seni yang imajinatif dengan unsur
estetisnya dominan dan bermediumkan bahasa.
Pengertian Seni
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai
kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti
dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai
kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam
kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran
sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang,
termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada
pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan
ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang
bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan
Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat
istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship,
yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti
kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista
adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista
dapat dipersamakan dengan cilpa.
Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi l’arte (Italia),
l’art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu
isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang.
Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni
dengan die Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata
yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal
istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat
dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die
Kunst-lah yang diangkat untuk istilah kegiatan itu).
Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar
dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan
wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada
masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di
satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah
penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab
terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada
masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat
serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan
luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya
sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga
mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan
memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang
universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.
Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan
rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra
manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan
mempesona.
Dan hubungan keduanya dengan Ilmu Budaya Dasar adalah sastra seni sangat erat hubungannya dengan ilmu
budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada
yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan
adanya sastra dan seni didalamnya.
Teori:
Arti Prosa menurut KBBI adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya
Dan mengapa berhubungan dengan IDB karena adanya kandungan atau unsur - unsur bahasa yang terkandung dalam sebuah prosa
dan nilainya banyak sekali contohnya:
1. Prosa Fiksi yang memberikan kesenangan dan kebahagiaan yaitu adanya rasa yang terbawa saat membaca sebuah prosa.
2. Prosa Fiksi yang memberikan informasi yaitu adanya sebuah informasi dalam prosa yang dibaca.
Analisis:
Beberapa contoh Prosa dan Puisi dengan berjudul "Kerinduan"
Kerinduan
Dimana aku harus mencari
Belaian hangat diwaktu pagi
Suara sepi yang kini menemani
Kebahagiaan dahulu tak akan pernah kembali
Padamu kasih yang selalu ku nanti
Namun tak sampai diri ini terdiam
Hatipun kembali membuka memori pagi
Kini di senja umur ini
Ku masih menyimpan rindu
Kini hidup menyayat hati
Membuka memori pagi
Di senja umur ini
Aku akan tetap menanti
Parafrase puisi dengan judul "Kerinduan"
Langkah awal, bacalah puisi tersebut berulang-ulang hingga
anda tahu apa makna/isi yang terkandung dalam puisi tersebut.
Kemudian tentukan ungkapan atau mungkin kiasan dalam puisi
tersebut. Pada puisi tersebut kata "pagi" menggambarkan masa muda si
penyair dahulu, sedangkan kata "senja" menggambarkan masa tua si
penyair, dan lain sebagainya.
Tulislah kembali kata-kata yang sengaja dihilangkan oleh
sang penyair, pada bagian ini sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Intinya jika
anda sudah paham betul dengan isi yang terkandung dalam puisi tersebut berarti
anda sudah bisa memparafrasekannya secara langsung. Kita lanjut ke bagian
memprosakan puisi.
Terakhir mengubah puisi tersebut kedalam bentuk prosa,
berikut ini merupakan bentuk prosa dalam puisi diatas:
Hidupku di masa senja kini berada dalam kesepian, aku tak
bisa lagi merasakan belaian hangat yang kurasakan dimasa mudaku bersama
kekasihku. Diri ini tak mampu menahan rindu, sebentar saja ingin
melupakanmu namun kembali teringat akan masa-masa muda kita
bersama. Hati ini terus merasakan rindu, di usia yang telah tua terus menanti
engkau kembali.
Referensi:
Comments
Post a Comment