PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI
KELOMPOK 6
Affan Ghaffar (10119245)
Bagus Rizky Nugroho (11119281)
Farhans Akbar pratama (12119272)
Irham Rasyadi Cahyono (13119069)
Yoga Saputra (19119694)
Perkembangan Sistem Informasi
A |
wal manusia mulai mempertukarkan
informasi sejak dahulu kala, dengan menuliskannya pada batu, kayu, papirus
atau tanah liat. Tanpa langkah yang dilakukan oleh manusia kuno ini, tidak akan
ada perangkat teknologi canggih seperti komputer dan telepon seluler. Ada
empat tahapan yang dilalui dalam perkembangan komunikasi dan informasi, diantaranya
dapat kami jabarkan dibawah ini.
· Periode pertama: Pra Mekanik
Di periode ini, komunikasi
menggunakan simbol untuk menyampaikan suatu informasi. Pada tahun 3000-2000
sebelum masehi, manusia menggunakan media gambar untuk menyampaikan
pesan. Contohnya adalah bangsa Fenisia yang mendiami Timur Tengah (saat ini
Lebanon) menciptakan model yang sama. Bangsa Yunani Kuno mengadaptasi simbol
milik bangsa Fenisia dengan menambahkan huruf vokal yang membuatnya mudah
digunakan. Bangsa Romawi Kuno kemudian memakainya juga, yang mana saat ini
menjadi alfabet yang kita kenal dan gunakan saat ini. Pembuatan buku dari
papirus yang dilekatkan dimulai pada tahun 600 sebelum masehi. Pada awalnya
hanya pemuka agama dan pemimpin yang memiliki koleksi buku. Setelah itu ada
bangsa Mesir Kuno yang menciptakan sistem angka, sehingga juga mengarahkan pada
penemuan alat bantu hitung yang disebut abakus.
· Periode kedua: Mekanik
Masa ini termasuk juga dalam masa
abad pertengahan. Dimana orang-orang sudah menggunakan peralatan untuk
menyimpan, mengolah dan merekam informasi. Salah satu penemuan terpenting dalam
masa ini adalah mesin cetak Gutenburg dari Jerman. Penyampaian informasi
tersebut menjadi lebih mudah dikarenakan mesin cetak dapat memproduksi tulisan
yang sama dalam jumlah besar. Pada tahun 1600, komputer atau mesin hitung
pertama kali diciptakan oleh Blaise Pascal. Komputer ini disebut sebagai
Pascaline dan telah dianggap sebagai titik awal mesin menggantikan otak manusia
dalam menghitung data.
· Periode ketiga: Elektromekanik
Pada masa ini, penggunaan listrik
untuk memberikan energi untuk menjalankan penemuan mesin sesudah Pascaline
terus ditemukan. Pada periode ini pula telah diciptakan telepon dan kode Morse
untuk digunakan dalam komunikasi jarak jauh secara langsung. Kemudian
diperkenalkan komputer pertama yang digunakan untuk menyimpan program dan data
pada awal 1948. Komputer tersebut adalah Dubbed Manchester Mark 1. Komputer ini
adalah awal penemuan teknologi selanjutnya yang sekarang menjadi komputer,
laptop, tablet dan smartphone.
· Periode keempat: Elektronik
Jean Hoerni mengembangkan transistor
planar pada tahun 1957. Alat ini berfungsi untuk mengintegrasikan semua sirkuit
yang diciptakan tahun-tahun selanjutnya. Pada tahun 1960, Departemen Pertahanan
Amerika Serikat mendirikan ARPANET (Advanced Research Project Agency NETwork)
yang mana ini adalah cikal bakal dari Internet yang anda gunakan sekarang ini.
Pada saat itu ARPANET hanya digunakan untuk pemerintah, penelitian dan
universitas. Peneliti dari MIT yang bernama Licklider memperluas ARPANET ke
jaringan komputer di seluruh dunia untuk interaksi sosial. Ini terjadi pada
tahun 1962. Pada tahun 1968, Andrew Grove, Gordon Moore dan Robert Noyce telah
menciptakan mikrochip pertama kalinya. Setelah itu mereka lalu menjual
rancangan tersebut kepada intel untuk diproduksi secara massal.
Dari keempat era tersebut,
perkembangan teknologi berlangsung secara cepat. Ditemukannya sistem
informasi UNIX, komputer dari Apple, sistem operasi Windows, Linux, era
dot com dan masih penemuan terbaru lainnya yang belum bisa kita sebutkan satu
persatu.
Sejarah Perkembangan Sistem Informasi
Pada tahun 1940 saat perang dunia ke 2 sistem informasi digunakan oleh militer
untuk pengiriman dan penerimaan dokumen dokumen. Pengiriman dan penerimaan
dokumen dokumen ini disimpan dalam bentuk magnetic tape.

Generasi Pertama (1945-1955)
Generasi pertama generasi ini belum
ada sistem operasi, sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan
secara langsung.
Generasi Kedua (1955-1965)
Generasi kedua batch processing
systemJob dikumpulkan dalam satu rangkaian kemudian dieksekusi secara
berurutan.Sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tapi beberapa fungsi
dasar sistem operasi telah ada, misalnya FMS (Fortran Monitoring System) dan
IBSYS,keduanya merupakan bagian yang fungsinya merupakan komponen sistem
operasi
Generasi Ketiga (1965-1980)
Generasi ketiga dikembangkan untuk
melayani banyak pemakai secara online, sehingga menuntut sistem komputer dapat
digunakan secara :
- Multiuser Berarti komputer yang
memiliki resource yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus.
- MultiprogrammingBerarti
komputer melayani banyak proses/job sekaligus pada waktubersamaan, yaitu
dengan membagi (mempartisi) memori menjadi beberapa bagian dengan satu
bagian memori adalah satu job berbeda.
- Time sharingVarian dari
multiprogramming, dimana tiap pemakai mempunyai satuterminal online dengan
pemroses hanya memberi layanan pada pemakai yangaktif secara bergantian
secara cepat.
- Spooling Membuat peripheral
seolah-olah dapat digunakan bersama-sama sekaligus,dapat diakses secara
simultan, yaitu dengan cara menyediakan beberapapartisi memori. Saat terdapat
permintaan layanan peripheral, langsungditerima dan data disimpan lebih
dulu di memori yang disediakan (berupaantrian), kemudian dijadwalkan agar
secara nyata dilayani oleh peripheral.
Generasi Keempat (1980-199x)
Generasi keempat sistem operasi yang
dapat melayani banyak mode, yaitu mendukung batch processing, timesharing dan
(soft) real time applications. Perkembangan denganmeningkatnya kemampuan
komputer dekstop (PC) dan teknologi jaringan(TCP/IP). Selama tahun 1980-an dan
awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menyelesaikan
pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System),
tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam
rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang
mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional
akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan
arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi
yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk
memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat
suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yang perlu ditingkatkan dan
diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah
peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/
CBIS).
Perkembangan teknologi menjadi hal
yang sudah tidak asing lagi perkembangan teknologi informasi saat ini memang
jauh lebih pesat dari tahun tahun sebelumnya transformasi dari teknologi
masalalalu menjadi teknologi yang lebih cangggih mudah dan cepat.
Evolusi Perkembangan Teknologi
Informasi
Tidak dapat disangkal bahwa salah
satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari
dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi.
Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange,
virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos
batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan
telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi.
Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari
untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan
dalam hitungan detik. Tidak berlebihan jika salah satu pakar IBM
menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut: “seandainya
dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah
dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga
kecepatan maximum 10,000 km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar
Amerika !”. Secara mikro, ada hal cukup menarik untuk dipelajari, yaitu
bagaimana evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada secara signifikan
mempengaruhi persaingan antara perusahaan-perusahaan di dunia, khususnya yang
bergerak di bidang jasa.
Oleh karena itu dapat dimengerti,
bahwa masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga),
yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen,
organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor
budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya.
Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan
komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat
administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia
pada awal tahun 1960-an.

Perkembangan Teknologi Era Komputerisasi
Periode ini dimulai sekitar tahun
1960-an ketika mini computer dan mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM
ke dunia industri. Kemampuan menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan
banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data
(data processing). Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan
efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan
komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan
mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa.
Pada era tersebut, belum terlihat
suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif
sedikit. Kebanyakan dari perusahaan perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli
pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir semua
perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan
telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat komputer untuk
membantu kegiatan administrasinya sehari-hari.
Keperluan organisasi yang paling
banyak menyita waktu komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back
office, terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain,
kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan
perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem teknis operasional,
seperti simulasi-simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan
manufaktur.
Era Kemajuan Teknologi Informasi
Pada era inilah komputer memasuki
babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan
kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau
jasa. Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai
diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak
dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change
management). Hampir di semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan
pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang harus
diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis. Tidak
seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi,
pada era manajemen perubahan ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi,
dimana komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem
tersebut.
Dalam teori organisasi modern,
dimana persaingan bebas telah menyebabkan customers harus pandai-pandai memilih
produk yang beragam di pasaran, proses penciptaan produk atau pelayanan
(pemberian jasa) kepada pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan.
Keadaan ini sering diasosiasikan dengan istilah-istilah manajemen seperti
“market driven” atau “customer base company” yang pada intinya sama, yaitu
kinerja perusahaan akan dinilai dari kepuasan para pelanggannya. Sangat jelas
dalam format kompetisi yang baru ini, peranan komputer dan teknologi informasi,
yang digabungkan dengan komponen lain seperti proses, prosedur, struktur
organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan komponen terkait lainnya,
dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah satu kunci
keberhasilan perusahaan secara strategis. Tidak dapat disangkal lagi bahwa
kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Pada dasarnya, seorang
pelanggan dalam memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, akan mencari
perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut: cheaper (lebih murah),
better (lebih baik), dan faster (lebih cepat). Disinilah peranan sistem
informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan kompetitif
perusahaan. Oleh karena itu, kunci dari kinerja perusahaan adalah pada proses
yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung
bersinggungan dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri pada
penciptaan proses (business process) yang efisien, efektif, dan terkontrol
dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang handal.
Tidak heran bahwa di era tahun
1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an terlihat banyak sekali perusahaan yang
melakukan BPR (BusinessProcess Reengineering), re-strukturisasi, implementasi
ISO-9000, implementasi TQM, instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat
(SAP, Oracle, BAAN), dan lain sebagainya. Utilisasi teknologi informasi
terlihat sangat mendominasi dalam setiap program manajemen perubahan yang
dilakukan perusahaan-perusahaan


Perkembangan Teknologi Era Globalisasi Informasi
Belum banyak buku yang secara
eksplisit memasukkan era terakhir ini ke dalam sejarah evolusi teknologi
informasi. Fenomena yang terlihat adalah bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an,
perkembangan dibidang teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi)
sedemikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang
terjadi terlihat secara eksponensial.
Ketika sebuah seminar internasional
mengenai internet diselenggarakan di San Fransisco pada tahun 1996, para
praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja sama dalam penelitian untuk
memperkenalkan internet ke dunia industri pun secara jujur mengaku bahwa mereka
tidak pernah menduga perkembangan internet akan menjadi seperti ini. Ibaratnya
mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba
membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi menjulang. Sulit untuk
ditemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena yang terjadi sejak awal
tahun 1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tidak ada yang dapat menahan lajunya
perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis
batas antar negara dalam hal flow of
information. Tidak ada negara yang mampu untuk mencegah mengalirnya
informasi dari atau ke luar negara lain, karena batasan antara negara tidak
dikenal dalam virtual world of computer.Penerapan teknologi seperti LAN, WAN,
GlobalNet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan
membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum
yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan
dengan penciptaan dan aliran informasi. Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak
terikat pada batasan fisik lagi. Melalui virtual world of computer, seseorang
dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung
dengan jaringan internet. Sulit untuk dihitung besarnya uang atau investasi
yang mengalir bebas melalui jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan
dapat dengan mudah dilakukan di cyberspace melalui electronic transaction
dengan mempergunakan electronic money.
Tidak jarang perusahaan yang
akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan misi bisnisnya, terutama yang
bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan
perangkat canggih teknologi informasi telah merubah mindset manajemen
perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir
menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang,
dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di suatu sisi
banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya,
sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli
perangkat teknologi informasi.Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak
dapat bersaing dengan perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung
tikar. Hal terakhir yang paling memusingkan kepala manajemen adalah kenyataan
bahwa lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan
dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang
sedemikian ketat, namun karena adanya faktor-faktor external lain seperti
politik (demokrasi), ekonomi (krisis), sosial budaya (reformasi), yang secara
tidak langsung menghasilkan kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan baru
yang harus ditaati perusahaan.
Secara operasional, tentu saja
fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi teknologi informasi dalam
menyusun sistemnya. Tidak jarang di tengah-tengah konstruksi sistem informasi,
terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisa ulang terhadap
sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat
kebutuhan baru akan teknologi informasi yang cocok untuk perusahaan, yaitu
teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju
menjawab tantangan ini dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang berbasis
objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (Object Oriented
Database Management System), Object Technology, Distributed Object, dan lain
sebagainya.
Akibat Kemajuan Teknologi
"Perubahan Pola Pikir Sebagai Syarat"
Dari keempat era di atas, terlihat
bagaimana alam kompetisi dan kemajuan teknologi informasi sejak dipergunakannya
komputer dalam industri hingga saat ini terkait erat satu dan lainnya. Memasuki
abad informasi berarti memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi
informasi. Mempergunakan teknologi informasi seoptimum mungkin berarti harus
merubah mindset. Merubah mindset merupakan hal yang teramat sulit untuk
dilakukan, karena pada dasarnya “people do not like to change”. Kalau pada saat
ini dunia maju dan negara-negara tetangga Indonesia sudah memiliki komitmen
khusus untuk mengambil bagian dalam penciptaan komponen-komponen sistem
informasi, bagaimana dengan Indonesia?
Masih ingin menjadi negara konsumen?
Atau sudah mampu menjadi negara produsen?
Paling tidak, hal yang harus ada terlebih dahulu di setiap manusia Indonesia adalah kemauan untuk berubah. Tanpa “willingness to change”, sangat mustahillah bangsa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun kembali bangsa yang hancur ditelan krisis saat ini.

Download artikel dalam bentuk Word:
https://drive.google.com/file/d/1aoLW0Pj26hfFLzqAruIDZEFsQSSWG8I8/view?usp=sharing
Sumber :
https://bambangeriysite.wordpress.com/2016/09/28/perkembangan-sistem-informasi/
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/perkembangan-teknologi-informasi-78
Comments
Post a Comment